PASURUAN. Paurmin Bagren Polres Pasuruan, Bripka Eky Soekarno di samping menjalankan kewajibannya sebagai polisi, ia mampu memperdayakan para janda-janda tua dan warga miskin di kampungnya melalui usaha pembuatan kerajinan keset.
Melalui kerajinan keset Bripka Eky menyalurkan rasa empatinya atas problem pengangguran dan kemiskinan, khususnya mengangkat derajat ekonomi warga miskin dan janda-janda tua di kampungnya, Desa Kemantren Rejoso, Rejoso, Pasuruan.
“Ketika di rumah, saya menjalin hubungan dengan masyarakat, termasuk dengan pemberdayaan masyarakat. Masuk pabrik sulit. Banyak warga di Rejoso, yang menganggur. Padahal, kebutuhan ekonomi bertambah. Sementara penghasilan mereka tak seberapa,” jelas Bripka Eky.
Menurut pengamatan Bripka Eky, rata-rata warga di kampungnya mengandalkan mata pencaharian sebagai buruh tani yang tidak setiap hari ada panggilan untuk “mburuh”.
Bukan perkara mudah mewujudkan niat baiknya. Alhasil berkat kerja keras dan kegigihannya, kini Bripka Eky memiliki puluhan karyawan yang rata-rata berasal dari masyarakat miskin.
“Saat ini, saya punya 60 karyawan. Mereka rata-rata dari masyarakat miskin. Beberapa diantaranya, bahkan merupakan janda dan menghidupi anak yatim,” ujarnya.
Pengrajin pembuatan keset binaan Bripka Eky bisa mendapatkan setoran hingga 450 kodi keset setiap bulannya. Harganya relatif murah yakni Rp 75 ribu perkodi. Dan, omsetnya pun bisa mencapai kisaran Rp 30 juta sebulan.
“Sebagian dari karyawan saya, tidak lagi menjadikan keset usaha sampingan. Tetapi ada yang sampai menjadikan usaha ini mata pencaharian utama,” pungkasnya. (tatak wiyono/tribratanews)
Posting Komentar