Presiden Joko Widodo mendorong pemuda Indonesia untuk berani dan pandai memanfaatkan peluang yang ada di depan mata. Menurutnya, masa depan Indonesia ada di tangan para pemuda. Sebab, para pemuda lah yang mampu mengembangkan diri di tengah perubahan zaman yang sedemikian cepat.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan para peserta acara Apresiasi Kebangsaan Siswa Indonesia (AKSI) di Hotel Grand Mulya, Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 10 Oktober 2018.
"Tantangan-tantangan itu semakin tidak gampang dan tidak ringan. Tetapi saya meyakini anak-anak ini memiliki sebuah potensi dan kekuatan untuk bersaing dengan negara lain," ujar Presiden yang memberikan gambaran soal tantangan yang dihadapi bangsa di masa kini dan mendatang.
Ia berujar, anak-anak muda memiliki banyak kesempatan untuk mengikuti dan menguasai perkembangan teknologi yang sedemikian cepat. Sebut saja perkembangan teknologi komunikasi terkini, kecerdasan buatan, dan lain sebagainya yang terdapat di dalamnya peluang besar bila para pemuda ini mau dan jeli memanfaatkannya.
"Inilah peluang anak-anak muda untuk mengembangkan diri. Hati-hati anakku semua, perubahan-perubahan seperti ini memunculkan peluang, tapi juga banyak tantangan yang harus kita hadapi," ucapnya.
Dirinya kemudian memberikan contoh betapa kerja keras dan kemauan untuk memanfaatkan peluang yang ada dari para pemuda membuktikan bahwa hal itu tak mustahil diwujudkan. Di sekitar kita, sebenarnya sudah sangat banyak para pemuda yang mampu menjadi pemimpin dan meraih kesuksesan di bidangnya masing-masing.
"Nadiem Makarim, pemilik Go-Jek, Go-Food, dan Go-Pay. Umur berapa? Tiga puluh tahunan. William Tanuwijaya, pemilik Tokopedia, berapa umurnya? Tiga puluh tahunan. Achmad Zaky, pemilik Bukalapak, berapa umurnya? Tiga puluh tahunan. Baru umur 30-an sudah menjadi triliuner," tuturnya.
Namun, di saat yang sama, Kepala Negara juga mengingatkan bahwa para pemuda ini juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan, persaudaraan, dan kerukunan antarsesama. Karena hanya dengan itu Indonesia mampu berkompetisi dengan negara lainnya.
"Oleh sebab itu, saya mengajak marilah kita jaga persatuan, persaudaraan, dan kerukunan kita karena aset terbesar bangsa kita ini adalah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan. Tidak ada yang lain," kata Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Untuk diketahui, acara AKSI yang diikuti oleh kurang lebih 340 siswa SMA dan 170 siswa SMK se-Indonesia ini merupakan kegiatan pelatihan khusus bagi para siswa SMA/SMK. Selama empat hari kegiatan, para siswa mendapat berbagai pendidikan karakter, kebangsaan, dan pengembangan diri untuk menjadi pribadi yang visioner, kreatif, dan inovatif.
Bogor, 10 Oktober 2018
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin
Posting Komentar