Kediri - Setelah dinyatakan rampung, akhirnya pelaksanaan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, resmi ditutup.
Penutupan itu, dipimpin langsung oleh Kepala Staf Divisi Infantri 2/Kostrad, Brigjen TNI Haryanto.
Tidak hanya didampingi oleh pihak Forkopimda Kabupaten Kediri saja. Namun, kedatangan Jenderal Bintang satu Divisi 2/Kostrad tersebut, juga didampingi oleh Komandan Korem (Danrem) 082/CPYJ, Kolonel Arm Budi Suwanto, S. Sos.
Melalui amanat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, Kasdivif 2/Kostrad mengatakan jika Kemanunggalan antara TNI dan rakyat selama berlangsungnya program TMMD ke-103, merupakan suatu aktualisasi peran TNI dalam mewujudkan potensi wilayah, dan masyarakat sebagai pendorong kemajuan bangsa.
“Kemajuan bangsa, merupakan muara terbentuknya kekuatan pertahanan nasional yang kokoh,” jelas Brigjen Haryanto, melalui amanat KSAD yang dibacakannya. Selasa, 13 Nopember 2018.
Oleh karena itu, kata Kasdivif, sejalan dengan tema yang diusung kali ini, Brigjen Haryanto menilai jika kebijakan tersebut, mampu membantu untuk meningkatkan pembangunan, maupun perekonomian di daerah-daerah pinggiran, atau belum tersentuh.
“Tema yang diusung saat ini, TNI Manunggal Bersama Rakyat, Mewujudkan Desa yang Maju, Sejahtera dan Demokratis. Tema itu sangat tepat bagi berlangsungnya program TMMD ke-103 kali ini,” ujarnya.
Tidak hanya itu saja, Brigjen Haryanto menilai jika konsep imunitas bangsa, pada dasarnya merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan TNI-AD dalam memandang segala persoalan sosial di masyarakat.
Konsep pemikiran itu, kata Kasdivif 2/Kostrad, merupakan salah satu cara guna mempertahankan, sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur bangsa yang semakin rentan akibat pengaruh buruk modernisasi dan globalisasi. “Hal itu merupakan penghambat kemajuan kemajuan suatu budaya bangsa di tengah kompetisi global dewasa saat ini,” jelasnya.
Sebelum mengakhiri amanat KSAD, Brigjen Haryanto juga berpesan ke masyarakat dan Satgas TMMD di lokasi upacara penutupan, untuk tetap mempertahankan kebersamaan, dan kemanunggalan antara TNI dan rakyat. “Tingkatkan semangat untuk bekerja dan membangun bersama sebagai realisasi semangat gotong-royong. Itu merupakan warisan asli bangsa kita,” pintanya. (Penrem 082)
Posting Komentar