KEDIRI, TRIBUNUS.CO.ID - Ribuan warga Desa Gadungan Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri Jawa Timur, pada hari Selasa pagi (2/10/2018) mulai dari anak anak, remaja orang tua tengah berbondong bondong membawa gunungan tumpeng ke Punden Mbah Bangkut yang berada di Dusun Gadungan Desa Gadungan dalam rangka "Grebek Suro" bersih desa yang diperingati setiap bulan Suro.
Tidak hanya warga desa setempat yang memadati areal punden tersebut, namun acara yang digelar pagi itu juga dihadiri ratusan warga tetangga pengunjung dari luar daerah yang ingin menyaksikan prosesi ritual ,serta menanti dan berebut suguhan panen hasil bumi berupa sayuran dan buah buahan yang dipampang di areal punden mbah Bangkut.
Selain Kepala Desa Gadungan dan perangkatnya, acara "Grebek Suro" juga dihadiri oleh Muspika Kecamatan Puncu.Diantaranya Kapolsek Puncu, Danramil Puncu, Dan Camat Puncu.
Dalam sambutannya Muspika Kecamatan Puncu yang diwakili Sekcam Puncu bapak Prasetyo Iswahyudi "Bahwa saya sangat terkesan dengan acara bersih desa semacam ini,dan ini merupakan suatu pelestarian adat ,budaya yang ada di Desa Gadungan ini, harapan kami budaya seperti ini terus dilestarikan agar generasi dan anak cucu kita bisa paham akan budaya warisan leluhur .tutur Prayetno.
Pagi itu, warga Desa Gadungan yang membawa gunungan tumpeng saat tiba di areal Punden atau makam mbah Bangkut juga membawa bungkusan bunga mawar untuk kirim do'a yang diserahkan kepada sesepuh Desa.
Setelah bacaan Nujum dan Do'a yang dipimpin oleh Modin bapak Umar Fauzi SPd,warga langsung menyantap tumpengan dilokasi areal punden yang rata rata berlaukan ayam panggang jawa dengan dibungkus daun pisang.
Setelah tumpengan diareal punden, dilanjutkan prosesi arakan atau kirab Pusaka jenis Keris yang diberangkatkan langsung dari kediaman juru pelihara Pusaka yaitu Mbah Topo Suharto .Pusaka tersebut kemudian dikirab menuju Punden Beji yang berjarak sekitar 2 kilo meter dari rumah mbah Topo Suharto.
Kepala Desa Gadungan Suprayitno mengatakan " Bahwa kegiatan bersih Desa ini rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali tepatnya di bulan Suro dengan menggelar suguhan tumpengan dari warga yang dipusatkan di Punden Desa Gadungan yaitu Punden yang disebut Mbah Bangkut"tutur Suprayitno.
Dan ini sudah menjadi adat budaya yang dimiliki oleh Desa Gadungan sebagai bukti bentuk mempertahankan ,serta pelestarian budaya warisan nenek moyang.
Sementara Carik Desa Gadungan bapak Heri menjelaskan "Bahwa rangkaian acara Grebek Suro atau bersih desa yang digelar tahun ini adalah seperti biasanya, yaitu dimulai dari Punden Mbah Bangkut dengan do'a bersama warga ,selanjutnya kiraban pusaka jenis keris " Dan keris ini sudah ada sejak dahulu diabadikan oleh Desa Gadungan yang sejarah ceritanya dibawa orang Bali ke Desa Gadungan pada masa Era Majapahitan. Selanjutnya pusaka keris tersebut diletakkan di Punden Beji yang dibuka secara simbolis oleh Kepala Desa Gadungan sebagai pemangku wilayah didampingi juru pelihara pusaka bapak Topo Suharto"Jelasnya kepada tribunus.co.id.
Pada tahun ini kegiatan Grebek Suro diikuti ribuan warga Desa Gadungan khususnya dan pengunjung dari luar daerah umumnya. Tidak hanya itu dalam Grebek Suro Desa Gadungan tahun ini juga digelar kesenian Wayang Kulit sebagai salah satu budaya yang ada di desa kami" pungkasnya.(har)
Posting Komentar