Setidaknya ada dua hal penting yang disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai bertemu Panglima Angkatan Bersenjata India Laksamana Sunil Lanba di Markas South Black Lawns, India, Senin (4/2/2019).
Pertama, Angkatan Bersenjata India berencana melaksanakan Latihan Bersama (Latma) bidang Peacekeeping Operation.
Kedua, kedua negara sepakat menggelar Latma Antiterorisme di Indonesia Peace and Security Center (IPSC). Termasuk bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Selain membicarakan latihan bersama, kedua panglima juga membahas hubungan kerjasama militer Indonesia dan India yang sudah terjalin baik selama ini.
Seperti latihan bilateral antara TNI AD dan Angkatan Darat India dengan sandi Garuda Sakti.
“Industri pertahanan India sudah sangat maju, sehingga kita dapat belajar dengan memanfaatkan kesempatan kerjasama militer di bidang alih teknologi, seperti kerjasama perawatan pesawat tempur buatan Rusia Su-27 dan Su-30,” urai Marsekal Hadi.
Panglima TNI menjelaskan bahwa potensi kerjasama alih teknologi kemiliteran sangat terbuka baik bagi matra darat, laut maupun udara.
Karena hubungan baik kedua negara sejak awal kemerdekaan Indonesia, India juga selalu memberikan reaksi cepat setiap kali terjadi bencana alam di Indonesia.
Seperti gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala Sulawesi Tengah pada September 2018. Angkatan Bersenjata India mengirimkan dua pesawat angkut C-17 Globemaster dan C-130 Hercules.
Untuk itu, Panglima TNI menyampaikan terima kasih mendalam kepada Angkatan Bersenjata India.
Dalam kunjungannya ini, selain menemui pejabat militer, Panglima TNI juga mengunjungi beberapa tempat bersejarah di India.
[beny adrian/puspentni]
Posting Komentar