Sanggau, Sabtu (1/6/19) - Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 643/Wanara Sakti menggelar upacara gabungan peringatan Hari Lahir Pancasila bersama Lintas Instansi dan masyarakat perbatasan yang dilaksanakan terpusat di PLBN Entikong, Sanggau.
Meski di guyur hujan Upacara Hari Lahir Pancasila berjalan dengan hikmah, yang di pimpin oleh Camat Entikong Bapak Suparman.
Camat Entikong Bapak Suparman, saat membacakan sambutan Plt. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI menyampaikan, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk Indonesia. Meskipun sebagai bangsa, kita belum sempurna merealisasikan nilai-nilai Pancasila namun eksistensi keindonesiaan sebagai negara masih bertahan sampai sekarang karena Pancasila.
Dikatakan Camat, Pancasila menjadi bintang penuntun keberagaman yang dapat dirajut sebagai identitas nasional dalam wadah dan slogan Bhinneka Tunggal Ika. Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni menjadi suatu keniscayaan sebagaimana pesan Presiden Republik Indonesia.
"Kita berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sejarah dimana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa sebagai dasar negara sehingga nusantara menyatu sebagai satu bangsa. Dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, kita bangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik," lanjutnya
Sebagai bangsa yang inklusif dan tidak chauvinis, Indonesia membutuhkan pengelolaan unit kultural dan unik politik secara dialektis. Keberagaman yang ada secara alami dan kultural harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun taman sari kebudayaan yang memungkinkan semua tumbuh dengan baik.
"Karena Indonesia untuk kita semua, dan Pancasila adalah rumah kita semua," ujarnya mengakhiri sambutan.
Pada kesempatan tersebut Komandan Satgas Pamtas Yonif M 643/Wns, Mayor Inf Dwi Agung Prihanto mengatakan, Pancasila adalah pondasi dasar berbangsa dan bernegara. Di dalamnya ada Bhinneka Tunggal Ika yang menyatukan berbagai suku, agama, kebudayaan maupun ras.
"Kebetulan di daerah Entikong ini terdiri dari berbagai macam suku, agama dan kebudayaan serta ras, namun semuanya bersatu dalam Pancasila. Upacara gabungan ini juga untuk menyatukan semua unsur di perbatasan. Walaupun peringatan Hari Lahir Pancasila bertepatan jatuh pada libur menyambut lebaran, kita ajak semua komponen masyarakat untuk bergabung memperingati Hari Lahir Pancasila," kata Dansatgas.
"Alhamdulillah pelaksanaannya sesuai dengan harapan," pungkas Dansatgas. (Pendam XII/Tpr)
Posting Komentar