Makassar. Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjend TNI Surawahadi,S.I.P.M.Si melepas 450 orang Prajurit Yonif 721/Makkasau yang tergabung dalam Satgas operasi Pamtas RI - PNG bertempat di Pelabuhan laut Soekarno Hatta Makassar Prov. Sulsel yang dihadiri oleh Forkopimda Sulsel, Forkopimda Makassar, Danrem 142/Tatag Kolonel Inf. Eventius Teddy Danarto, Para Asisten Kasdam XIV/Hasanuddin, Ibu Ketua Persit KCK Koorcab Rem 142 Ny. Atik Danarto, serta undangan lainnya.(03/07/19)
Pangdam XIV/Hasanuddin dalam sambutannya, selaku pribadi dan atas nama Pangdam XIV/Hasanuddin dengan penuh rasa bangga saya mengucapkan selamat kepada segenap Prajurit Yonif 721/Makkasau yang telah mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI, Bangsa dan Negara untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan disektor selatan Prov. Papua.
" Kepercayaan ini merupakan kehormatan dan tugas mulia untuk dipertanggungjawabkan serta dilaksanakan dengan sebaik baiknya"
Lebih lanjut Pangdam mengatakan, Penugasan kedaerah operasi merupakan wujud nyata pengabdian Dan kehormatan bagi seorang Prajurit kepada Negara dan bangsanya, demi tegaknya kedaulatan wilayah NKRI serta kokohnya persatuan dan kesatuan Bangsa.
"Sebagai Prajurit Yonif 721/Makkasau, Saya berharap untuk menguatkan tekad dan komitmen terkait dengan tugas tugas yang akan dihadapi,sehingga secara fisik maupun mental, dapat lebih fokus dalam menghadapi tugas yang membanggakan ini "
Pada kesempatan yang sama Gubernur Sulsel Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, atas nama Pemerintah Sulsel mengucapkan selamat melaksanakan tugas dan sangat mengapresiasi terhadap seluruh anggota Yonif 721/Makkasau yang akan melaksanakan tugas operasi diwilayah Papua.
" Saya merasa terharu dan apresiasi kepada anggota Yonif 721 karena kebetulan orang tua saya juga dari 721, selamat bertugas semoga selamat kembali" kata Gubernur singkat.
Kali ini suasana di Pelabuhan Soekarno Hatta cukup ramai, sanak keluarga Prajurit menyaksikan upacara pelepasan Yonif 721/Makkasau kewilayah Papua dengan menggunakan Kapal TNI - AL KRI Tanjung Kambani - 971.
Air mata tidak dapat dibendung dari Istri, anak, orang tua dan sanak keluarga lainnya, betapa tidak kepergian orang yang disayang dalam waktu cukup lama mengembang tugas Negara yang ada dipundaknya.
Ditemui seorang ibu muda dengan suara terbata bata dalam pelukan sang suami, sambil mengusap air matanya berucap keawak media.
" ini adalah resiko jadi istri tentara dan saya bangga, saya rela ditinggal demi tugas Negara " kata Ny. Irmayanti Suprin.
Posting Komentar