Pasuruan tribunusantara.com - Kabupaten pasuruan merupakan daerah dengan populasi ternak terbesar di urutan kelima di Propinsi Jawa Timur, sapi potong merupakan populasi terbesar di Kabupaten Pasuruan.
Untuk membuka wawasan petugas lapangan serta memaksimalkan keinginan peternak dalam beternak di Kabupaten Pasuruan maka Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan mengadakan kunjungan ke Situbondo pada acara Gelar Kontes Ternak yang diadakan pada tanggal 5 7 Agustus 2019 kemarin.
Adapun peserta kegiatan yang ikut dari Kabupaten Pasuruan terdiri dari petugas inseminator, petugas tekhnis lapangan, staff Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan dan beberapa stakeholder peternakan.
Kegiatan kontes ternak ini diikuti dari semua kecamatan dan perwakilan dari beberapa kabupaten di sekitar Situbondo. Dari data sapi jenis simental seberat 1, 24; 1,26; dan 1,25 , adapun yang menjadi kategori adalah berat badan, umur dan performan.
Apabila berat badan yang sama akan tetapi dengan umur yang berbeda atau lebih muda, maka itu juga akan menjadi catatan dan acuan dalam penilaian tim juri. Kontes ternak dilaksanakan untuk memotivasi peternak agar terus bersemangat budi daya ternak sapi dan domba.
Kontes ternak ternak itu digelar juga bertujuan sebagai ajang pameran sapi-sapi peternak, sekaligus pesta tahunan bagi peternak sapi. Tantangannya ke depan, peternak akan terus didorong modernisasi dan mengikuti perkembangan, termasuk pemanfaatan teknologi digital. Kegiatan ini digelar selama tiga hari sejak 5 hingga 7 Agustus 2019.
Hari pertama kontes ternak kambing dan hari kedua kontes sapi, dan hari ini juga digelar fashion ternak sapi. Beberapa kategori lomba yang dilombakan dalam kontes ternak tahun 2019 ternak ini, meliputi, lomba pedet betina peranakan ongole (PO), calon induk PO, induk PO dan pejantan PO, pedet betina hasil inseminasi buatan (IB), calon induk hasil IB, induk hasil IB, calon kreman hasil IB, kreman hasil IB dan kategori ekstrem.
Untuk penilaian kuantitatif ternak yang dilombakan meliputi pengukuran dan penimbangan bobot ternak.
Selain itu para juri juga akan melakukan penilaian kualitatif, di antaranya tentang keserasian postur ternak baik dari depan samping hingga bagian bodi belakang. Sedangkan lomba fashion ternak sapi ini juga dinilai dari busana yang dikenakan sapi-sapi peternak, dan saat berjalan mengelilingi lapangan.
Sepulang dari hasil kegiatan kunjungan ini, peserta kunjungan sangat antusias dan keinginan peternak semakin meningkat, beberapa krieteria yang dijadikan penilaian pada acara kontes tersebut bisa menjadi acuan pada saat disini diadakan kegiatan Kontes Ternak dan semoga lebih meriah dari kegiatan kontes sebelumnya.( tatak wiyono)
Posting Komentar