Ngawi, Jatim - Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad saat ini dipercaya
mengawaki salah satu Alutsista tercanggih nan modern TNI AD, yakni
Meriam 155 mm Caesar, di bawah kepemimpinan Mayor Arm Ronald, F.
Siwabessy.
Untuk mengasah profesionalisme personel dalam pemeliharaan
Meriam Caesar 155 mm, satuan Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad berinisiatif
memadukan pelaksanaan pemeliharaan meriam oleh pihak Nexter, Perancis
dengan pelaksanaan Latihan Dalam Satuan (LDS) Maintenance Caesar. Rabu,
25 September 2019.
Lettu Arm Donny Saputro, Perwira Seksi Operasi Yonarmed 12/
Divif 2 Kostrad yang sebelumnya pernah menerima Transfer of Knowledge
Meriam Caesar di Prancis, menyampaikan jika Latihan Dalam Satuan atau
yang biasa disebut LDS, merupakan salah satu latihan diluar siklus
latihan rutin reguler (Proglatsi), mampu meningkatkan kemampuan
perorangan teknis prajurit agar memiliki kapabilitas dalam memelihara
Meriam Caesar.
“Pelaksanaan LDS praktek saat ini, sangat istimewa.
Karena, dilakukan bersamaan dengan kegiatan Technical Meriam Caesar yang
di supervisi langsung dari teknisi PT. Nexter dari Prancis,” ujarnya.
Sementara itu, Danyonarmed 12/Divif-2/Kostrad, Mayor Arm
Ronald mengatakan jika meriam tersebut telah dilengkapi dengan sistem
yang sudah terkomputerisasi dan otomatis.
“Caesar jelas memilki perbedaan yang sangat signifikan
jika dibandingkan dengan meriam yang lama. Sebab, meriam lama masih
bersifat manual, nah pelaksanaan LDS ini adalah jembatan menuju
peningkatan profesionalisme prajurit,” ujar almamater Akademi Militer
tahun 2002 ini.
Saat ini, imbuh Mayor Ronald, beberapa personelnya dinilai
telah mampu membidangi maintenance meriam tersebut. Terdapat beberapa
tahapan bagi para personel Armed sebelum dinyatakan mampu menjadi
seorang montir meriam Caesar yang andal.
“Calon montir, harus mengikuti kursus ataupun penataran.
Itu sudah menjadi kewajiban dan syarat mutlak bagi Satuan kami,”
tegasnya.
Terpisah, Danmenarmed 1/PY/2-Kostrad, Letkol Arm Didik
Harmono menambahkan jika meriam tersebut, merupakan salah satu meriam
tercanggih yang saat ini menjadi senjata pamungkas di Satuan yang berada
di bawah kendalinya.
Ia berharap, meriam tersebut mendapatkan perawatan secara
maksimal dari para personel di jajarannya. “Meriam Caesar 155 mm yang
berkemampuan menembak sampai dengan jarak 55 km ini, merupakan senjata
andalan kami,” tegasnya.
“Pemeliharaan dan peningkatan Alutsista adalah salah satu
wujud pertanggung jawaban kami terhadap rakyat,” imbuh Danmenarmed
ketika dihubungi melalui via seluler miliknya
pen
Posting Komentar