Ngawi,- Seiring dengan perkembangan lingkungan strategis serta
perubahan spektrum ancaman yang sangat dinamis, upaya peningkatan
modernisasi serta kecanggihan Alutsista terus dilakukan pimpinan TNI AD
terhadap satuan jajarannya.
Upaya itupun terlihat saat tim monitoring, Rikmat dan Walnis
Pussenarmed Kodiklatad dibawah kendali Kasimatut Bagbinmat
Subditbinsiapsat Dan Alutsista Sdirsen Pussenarmed, Kapten Arm Nanang
Aditya, melaksanakan kegiatan pemeriksaan materiil terhadap kendaraan
Komodo BCV dan MEV yang dimiliki Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad.
Ditemui disela-sela kegiatannya, Kapten Nanang mengatakan, kegiatan
yang digelarnya saat ini adalah pemeriksaan serta pengecekan kondisi
serta kelengkapan awal kendaraan Komodo BCV dan MEV.
“Adapun hasil dari pemeriksaan ini akan kita jadikan sebagai bahan
serah terima dalam pergeseran kendaraan Komodo BCV dan MEV kepada pihak
PT Pindad (Persero) dalam rangka upgrade dan integrasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Danyonarmed 12/Divif 2 Kostrad, Letkol Arm Ronald, F.
Siwabessy menjelaskan, kegiatan pemeriksaan materiil terhadap kendaraan
Komodo BCV dan MEV serta radio ini merupakan bagian dari upaya pimpinan
untuk semakin meningkatkan kemampuan Alutsista yang dimiliki TNI AD,
khususnya Artileri Medan.
“Pergeseran kendaraan Komodo BCV dan MEV ini bertujuan untuk kelanjutan
upgrade sistem penembakan meriam 155 mm Caesar. Penembakan saat ini
masih menggunakan sistem BACARA, yang selanjutnya akan di upgrade
menjadi sitem penembakan FINDART,” terangnya. Selasa, 16 Juni 2020.
Menurut Ronald, sistem FINDART ini nantinya akan memungkinkan Danyon
dan Papuspibak Yon mengontrol steling dari masing-masing baterai tempur
hanya dalam tampilan sebuah layar .
“Sistem FINDART ini bahkan mampu menampilkan Enemys Zone (zona musuh)
dan Friend Zone (zona kawan) dalam satu layar, sehingga sistem canggih
ini tidak hanya memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi, namun juga
dapat menghindarkan kita dari Fratricide (menembak kawan sendiri),”
imbuhnya.
Lebih lanjut, Almamater Akademi Militer Tahun 2002 ini menambahkan
upgrade kendaraan ini rencananya akan memakan waktu kurang lebih 3
bulan, sehingga pelaksanaannya akan dilaksanakan dalam dua fase. Dari 4
unit kendaraan Komodo, untuk fase pertama akan diupgrade sejumlah 2
unit, sehingga satuan tetap dapat melaksanakan kegiatan latihan dengan
menggunakan meriam 155 mm Caesar.
“Kehebatan TNI-AD tidak hanya ditentukan oleh Alat Utama Sistem Senjata
(alutsista) yang modern saja, namun, pembangunan kualitas SDM dan
peningkatan profesionalisme prajurit melalui latihan menjadi salah satu
faktor utama dalam mewujudkan TNI AD yang handal dalam menjaga
kedaulatan bangsa,” tegasnya.
Posting Komentar