Surabaya,- Pangkogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus
bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam
V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah beserta beberapa pejabat
lainnya, telah menyiapkan aplikasi sistem rujukan satu pintu.
Aplikasi itu, diharapkan bisa mempercepat penanganan pasien
covid-19. Sistem itu juga, nantinya diharapkan membantu mengurangi angka
kematian pasien corona akibat terlambat dirujuk.
“Salah satu poin penting dalam aplikasi itu, adalah
layanan command center yang dipusatkan di Rumah Sakit Darurat Jalan
Indrapura, Surabaya,” ujar Khofifah Indar Parawansa. Selasa, 30 Juni
2020 dalam rapat koordinasi percepatan penanganan covid-19 di Kantor
Gubernur, Jalan Pahlawan, Surabaya.
Aplikasi itu, kata Khofifah, sejalan dengan instruksi dari
Presiden RI, Joko Widodo ketika menggelar kunjungan kerjanya beberapa
hari yang lalu.
“Presiden Jokowi meminta Pemprov Jatim harus dapat
mengendalikan penanganan covid-19 dalam dua minggu kedepan,” jelasnya.
Khofifah menambahkan jika pihaknya sebelumnya telah
mempunyai sistem informasi yang sama, seperti halnya update real time
yang terjadi di setiap RS melalui gadget yang telah dititipkan di tiap
RS rujukan di Jatim.
“Update data tersebut, diintegrasikan dengan sistem
rujukan yang dikomandani Pangkogabwilhan II,” kata dia.
Sementara itu, Marsdya TNI Imran Baidirus menjelaskan jika
setiap RS rujukan, nantinya memiliki Person In Charge (PIC). PIC, kata
Pangkogabwilhan, bertugas untuk menginformasikan ketersediaan kamar bagi
RS yang bisa menampung atau menerima warga yang terpapar covid-19.
“Di command center, akan tersaji data semua rumah sakit
yang bisa menerima pasien. Jika ada pasien di RS yang akan di rujuk ke
RS lainnya, command center akan menghubungkan kedua RS tersebut, lalu
memastikan ketersediaan bed,” jelasnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI
Widodo Iryansyah mengatakan jika ia bersama jajarannya, telah berupaya
untuk menekan tingkat peningkatkan jumlah pasien corona di Jatim.
Upaya itu, ujar Pangdam telah dilakukan melalui beragam
cara, salah satunya ialah sosialisasi hingga bagi-bagi masker ke
masyarakat. “Hal itu tidak mudah, tapi cara itu harus tetap dilakukan
dengan cara yang humanis,” terang Pangdam.
Posting Komentar