BALI - Pembatasan aktivitas masyarakat ditengah Pandemi, tidak dapat dipungkiri telah berdampak pada sistem ekonomi yang melemah, terutama di sektor Pariwisata.
Untuk itu Pemerintah Indonesia telah memberikan kelonggaran kepada masyarakat agar ekonomi kembali pulih dengan adanya Tatanan New Normal (Tatanan Kebiasaan Baru).
Hal ini seperti diungkapkan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Pol . Raden Prabowo Argo Yuwono,S.I.K, M.Si, saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) tahun 2020 di Aston Hotel & Residence, Kuta Bali, Sabtu (12/12/20).
"Seperti kita tahu, Pariwisata sangat berdampak besar pada ekonomi bangsa,"ujar Raden Argo.
Untuk menormalkan kembali perkonomian di Indonesia, lanjut Raden Argo Pemerintah telah membuka kembali sektor ekonomi mulai dari Pusat Perbelanjaan hingga sektor Pariwisata.
Raden Argo menambahkan, pembukaan sektor ekonomi ini juga sangat dipandang hati - hati oleh Pemerintah karena dianggap rawan akan penyebaran Covid 19.
" Untuk itu Polri bersama TNI dan Pemerintah, melakukan Operasi Yustisi dikawasan rawan kerumunan,untuk meminimalisir pelanggaran protokol kesehatan ( Prokes) oleh masyarakat,"jelas Raden Argo.
Selain memberikan himbauan agar masyarakat tertib Prokes, pada Operasi Yustisi ini Petugas juga melakukan penindakan kepada Masyarakat yang melanggar Prokes.
"Tidak hanya menggelar Operasi Yustisi, Polri juga melakukan Upaya Preventif dengan memberikan Himbauan, baik secara langsung maupun melalui Medsos dan Media Massa," tambah Raden Argo.
Kadiv Humas Polri menilai Prokes ini adalah untuk kepentingan bersama dan aktifitas masyarakat kembali normal, sehingga ekonomi bisa bangkit.
"Untuk itu, saya minta kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk bersama - sama Patuhi dan menerapkan Prokes di segala aktifitas di luar rumah," tegas Raden Argo.
Untuk diketahui, FGD rutin digelar oleh Divisi Humas Polri setiap tahunnya,dengan harapan dapat memberikan penjelasan dalam membangun Optimisme ditengah polemik yang berkembang saat ini.
FGD yang digelar oleh Divisi Humas Polri di Pulau Dewata kali ini bertema "Restoring Tourism, Kesehatan dan Keamanan Terjaga, Ekonomi Bangkit".
Karena masih masa Pandemi, FGD kali ini dilakukan dengan melalui aplikasi Zoom meeting dan peserta tatap muka yang terbatas.
Divisi Humas Polri menghadirkan 4 Nara Sumber yaitu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali,
I Putu Astawa, Dir Pam Obvit Polda Bali, KBP Hari Sindhu Nugroho, Direktur Wisata Alam, Budaya dan Buatan, Kemenpar RI, Drs Alexander Reyaan dan Dekan Fisip UNUD, IG. Putu Bagus Soka Arjawa. ( dw-1).
Posting Komentar