Pengamanan dari petugas gabungan, mulai dari TNI/ Polri, Pemda dan juga Banser. Ini merupakan wujud sinergitas dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat kristiani pada saat malam misa natal.
"Sebelum dilaksanakan misa malam natal, Aparat Gabungan dan Gegana Polda Jatim menyisir seluruh area gereja, mulai dari halaman depan, tengah hingga didalam gedung," kata KBP Trunoyudo Wisnu Andiko, Kabid Humas Polda Jatim, Kamis 24/12/2020) siang.
Diharapkan dengan kerja keras semua pihak, misa malam natal nantinya bisa berjalan aman, tertib dan kondusif.
Sementara keterlibatan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama atau disingkat Banser, merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama dari GP Ansor ini, hingga sampai saat ini tetap setia membantu petugas keamanan guna mengantisipasi kejahatan aksi-aksi radikal.
Seperti yang pernah terjadi pada 20 tahun silam. Peristiwa Almarhum Rianto salah satu anggota banser yang menyelamatkan banyak nyawa di malam misa natal di Gedung Sidang Jemaat Pantekosta di Indonesia (GSJPDI) Eben Haezer, Mojokerto.
Ia meninggal pada malam tanggal 24 Desember 2000 bersamaan dengan malam Misa Natal.
Riyanto terkena serpihan bom karena terlambat membuang bom yang dikemas dalam kantong plastik.
Riyanto berkorban untuk orang banyak meski berbeda agama. Bahkan, almarhum Gus Dur mengatakan bahwa Riyanto telah menunjukkan diri sebagai umat beragama yang kaya nilai kemanusiaan.
Peristiwa heroik itu sudah terjadi dua puluh tahun lalu. Namun, sosok Riyanto selalu dikenang atas keberaniannya dalam menyelamatkan para jemaat.
Posting Komentar