Jember, Jatim – Jumlah korban meninggal dari ritual maut yang sebelumnya sempat dikabarkan ada 9 orang hilang dan 2 meninggal, akhirnya berhasil ditemukan semua, korban terakhir yang berhasil ditemukan adalah Syaiful warga Ajung Jember, pada Minggu (14/2/2022) pukul 11.30 siang.
“11 Orang sudah berhasil ditemukan dan teridentifikasi, sebelumnya 9 orang sempat dikabarkan hilang, tapi saat ini semua sudah ketemu, dan seluruh korban saat ini dilarikan ke Puskesmas Ambulu,” ujar Kapolres Jember AKBP. Hery Purnomo yang ikut memimpin pencarian korban di lokasi kejadian
Berikut daftar korban meninggal dalam ritual maut yang terjadi pada Minggu dinihari dan menewaskan 11 orang, mereka adalah Kholifah warga Desa Gugut Rambipuji, Bu Syaiful warga Krasak Ajung, Pinkan (13) warga Tawangalun Rambipuji, Sofi (22) warga Botani Dukuhmencek Sukorambi, Bu Bintang warga Gebang Patrang, Arisko (21) warga Dukuhmencek, Musni Warga Sempusari, Yuli warga Panti, Ida warga Rambipuji, Febr1 warga Bondowoso dan Syaiful warga Krasak Ajung.
“Semua korban ditemukan masih dalam satu lokasi di kawasan pantai Payangan, Cuma ditemukannya tidak secara bersamaan,” ujar Kapolres.
Seperti diberitakan sebelumnya, ritual yang dilakukan oleh 23 ‘jamaah’ dari Padepokan Tunggal Jati Nusantara asal Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi Jember, pada Minggu (13/2/2022) dinihari berbuah petaka, saat ritual baru berjalan 1 jam, tiba-tiba ombak besar datang dan ‘menjemput’ jamaah ritual.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini, pada Sabtu malam rombongan jamaah Tunggal Jati Nusantara terdiri berangkat dari padepokan dengan menggunakan minibus Elf dengan nopol DK – 7526 VF menuju pantai Payangan Dusun Watuulo Desa Sumberjo Ambulu Jember, dan tiba di lokasi ritual pada pukul 23.00 WIB.
Kemudian 23 jamaah minus Sopir menggelar ritual di pinggir pantai yang ada di selatan Bukit Samboja. “Saat itu salah satu saksi yakni Saladin yang mengelola tempat wisata Bukit Samboja sudah mengingatkan kepada rombongan agar tidak ditepi pantai karena ombak sedang besar, namun mereka tetap nekat menggelar ritual,” ujar Kapolsek Ambulu AKP. Makruf S.Sos saat dikonfirmasi Minggu (13/2/2022) pagi.
Saat sedang ritual itulah, tepatnya pada pukul 00.25 dinihari, ombak besar datang dan menyeret seluruh jamaah, atas kejadian ini, beberapa jamaah yang selamat langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar, dan menghubungi pihak Polsek Ambulu.
Posting Komentar