Probolinggo
Bunda Paud Kota Probolinggo Aminah Hadi mengapresiasi prestasi Reny Windi Astuti yang berperan sebagai Bunda PAUD Kecamatan Mayangan beberapa waktu lalu. Peraih penghargaan teladan III tingkat nasional ini menerima piala dan sertifikat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Menteri Nadiem Anwar Makarim, Sabtu (27/5).
Aminah Hadi menuturkan, jika Bunda PAUD berperan sebagai pendorong dalam memberikan layanan yang berkualitas. Dibutuhkan komitmen bersama mulai dari tingkat kecamatan hingga kelurahan sebagai penggerak utama. Karena PAUD merupakan wadah tumbuh kembang anak.
"Saya meminta semua pro aktif serta membuat inovasi yang mengarah pada PAUD Holistik Integratif. Ini terbukti dengan diraihnya penghargaan oleh Ibu Reny, semoga menjadi pemicu bagi kecamatan lain serta kelurahan untuk mengikuti jejaknya,” imbuh istri wali kota ini.
Diiketahui, Reny adalah Bunda PAUD perwakilan Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo yang mendapat rekomendasi dari Dinas Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti kompetisi Bunda PAUD Kecamatan dan Desa/Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2021. Inovasi dan program kegiatannya diujikan bersama dengan 12 kandidat lainnya pada bulan November tahun lalu.
Reny menceritakan mengenai awal dirinya bisa masuk menjadi salah satu peserta apresiasi Bunda PAUD tingkat Nasional. “Saya mengirimkan profil tentang apa saja yang sudah saya lakukan sebagai Bunda PAUD Kecamatan, kemudian mendapatkan rekomendasi dari PAUD di provinsi, untuk ikut penilaian tingkat nasional waktu itu, alhamdulillah Kota Probolinggo bisa tembus provinsi, bagi saya luar biasa,” terang wanita yang juga berprofesi sebagai guru tesebut.
Untuk penilaian tingkat nasional, Reny menyajikan 3 inovasi sebagai bahan pemaparan di depan juri. Reni menyebutnya sebagai PAUD Holistik Integratif. Inovasi pertama adalah Kampung Literasi. Berawal dari kesadaran akan kondisi tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Mayangan yang tergolong rendah. Akhir tahun 2017, Reny mencetuskan sebuah kegiatan penyuluhan, pendidikan dan peningkatan pengetahuan yang dikhususkan untuk ibu-bu. Dalam perjalanannya, kampung literasi telah berkembang tidak hanya menjadi tempat belajar, namun juga menjadi tempat Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) bagi anak usia dini. Serta tempat kursus bahasa inggris dengan melibatkan warga sekitar. Karena itu kini tempat Kampung Literasi lebih dikenal dengan nama Kampung Inggris Wisata Benteng.
Berikutnya adalah inovasi kampanye gemar makan ikan. Kampanye sosial ini disampaikan pada sela-sela kegiatan Posyandu. Yakni kepada ibu bayi dan balita diberikan pengetahuan mengenai cara mengolah ikan dengan benar serta ajakan untuk memberi makan tambahan dari produk olahan ikan. Inovasi ketiga adalah upaya peningkatan perekonomian keluarga untuk mencegah stunting. Bersama dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Probolinggo, Bunda PAUD Kecamatan Mayangan membentuk sebuah Kampung Batik Baremi. Di sana ibu-ibu diberikan pelatihan cara membatik dan menghasilkan karya batik yang bernilai ekonomis tinggi. Yang hasilnya dapat bermanfaat untuk menumbuhkan ketahanan ekonomi serta dapat mengurangi kasus kejadian stunting karena rendahnya tingkat pendapatan.
Meskipun saat ini Reny sudah tidak menjabat sebagai Bunda PAUD Kecamatan Mayangan, namun dirinya masih memiliki tekad untuk mengembangkan inovasi lainnya di lingkup yang lebih luas. “Mungkin kedepannya, dari Pokja PAUD kota yang dibentuk oleh Bidang Pendidikan Luar Sekolah bersama Dinas Pendidikan nanti kita bersinergi bagaimana mewujudkan PAUD yang holistik integratif se-Kota Probolinggo,” terang Reny yang kini menjabat sebagai Wakil II Pokja PAUD Kota Probolinggo itu.
Posting Komentar